KBRN,
Ternate: Kasus dugaan kekerasan yang diduga dilakukan oleh tiga oknum
guru terhadap satu dari enam siswa di Sekolah Menegah Pertama (SMP) di
Kota Ternate yang berbuntut hingga ke Polres Ternate ditanggapi pihak
sekolah.
Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Ternate, Nurhayati Pandawa saat dikonfirmasi RRI.co.Id, Kamis (17/11/2022) terkait dengan laporan tersebut menyatakan, masalah yang terjadi itu sebelumnya sudah diselesaikan secara internal oleh pihak sekolah.
Nurhayati menjelaskan, tindakan fisik yang diambil tersebut, dilakukan lantaran 6 siswa termasuk JK yang membuat laporan di Polres tertangkap merokok dalam ruang kelas.
“Mereka tertangkap merokok dalam kelas, dan guru hanya menampar, dan itu hanya sebatas pembelajaran saja terhadap siswa,” ungkapnya.
Nurhayati juga menjelaskan, penyelesaian yang dilakukan pihak sekolah itu tidak hanya melibatkan para siswa, tetapi juga menghadirkan para orang tua dari para siswa yang melakukan pelanggaran.
“Orang tua masing-masing siswa sudah kami temui, dan kami sudah berikan pemahaman, alhamdulillah ke 6 orang tua siswa itu bisa menerima,” katanya.
Bahkan kata Nurhayati, para siswa yang melakukan pelanggaran itu, diberikan pembinaan pihak sekolah dengan mengikuti pengajian di Musollah untuk membaca Al-Quran sebanyak 5 juz.
“Ke enam orang siswa yang baca Al-Quran, alhamdulillah tadi, sudah selesai dan sudah bisa mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa,” katanya.
Untuk korban JK kata Nurhayati, tidak menghadiri pembinaan yang dilakukan sebagai sanksi atas pelanggaran yang dibuat.
“Dia (JK) tidak ikut pembinaan di Musollah seperti 6 temannya, dan dia kabur sehingga kembali dibawa ke ruang kesiswaan,” jelasnya lagi.
Untuk JK lanjut Nurhayati, pihak sekolah juga sudah berupaya untuk mendatangi rumahnya yang berada di Kelurahan Kasturian Ternate, hanya saja belum bisa menemui orang tua JK.
“Tadi malam saya ditelpon, kalau mereka (Guru) dipanggil ke Polres, saya sampaikan, datang saja. Tapi saya tetap minta kepada wali kelas untuk menemui orang tuanya tapi belum ditemukan, dan orang rumah hanya sampaikan kalau ayahnya lagi tugas,” paparnya.
Dalam kasus ini menurutnya, sudah disorot oleh Komisi 3 DPRD Kota Ternate dan pihak dinas pendidikan.
“Sudah ditanya, dan Insya Allah, besok kami akan pertemuan dengan orang tua JK di sekolah,” ungkapnya lagi.
Dengan permasalahan ini dirinya mengaku, akan menjadi evaluasi pihak sekolah sehingga kedepan masalah-masalah tersebut tidak lagi terjadi
“Kita sama-sama saling evaluasi, baik dari guru maupun orang tua, yang pasti kami tetap bertekat untuk memberikan didikan yang terbaik bagi para siswa kedepannya,” pungkasnya.